Daripada keGelapan kepada Cahaya Islam...

Sesungguhnya Allah SWT telah mengeluarkan kita daripada pelbagai kegelapan serta kesesatan Jahiliyah dan menuju ke arah cahaya Islam yang terang benderang.

Dengan Islam, Allah SWT telah menjadikan kita sebagai umat yang mulia dan perkasa, yang disegani dan diangkatkan atas semua umat manusia.

Oleh sebab supaya kita ini sentiasa menjadi umat yang seperti itu dan tetap seperti itu, maka kita haruslah memberikan komitmen yang tinggi terhadap apa sahaja yang diperintahkan oleh Allah swt kepada kita dan meninggalkan apa sahaja yang dilarangNya.

Allah SWT berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan kurniaanNya kamu menjadi orang-orang yang bersaudara...” (Ali Imran, 3 : 103)

Bulan Rejab Ini...

1)Allah berfirman:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (At-Taubah: 36)

2)Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah aw. Bersabda:
“Puasalah pada bulan-bulan haram (mulya).” Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad.


3)Do’a keberkahan di bulan Rejab. Bila memasuki bulan Rejab, Nabi saw. mengucapkan,
“Allaahumma Baarik Lana Fii Rajaba Wa Sya’baana, Wa Ballighna Ramadhaana.”

“Ya Allah, berilah keberkahan pada kami di dalam bulan Rejab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”

Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya

Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Dia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya dan dia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir.

(Al-Baqarah : 286)